Di sisi lain dari jam komunikasi taktis, ketua "Hong" terdiam sejenak, dan bertanya: "Apa katamu? Li Yao terbunuh oleh Luo Feng?""Benar Ketua" Liu He juga merasa bingung.
Luo Feng dapat mengontrol 16 senjata kecil dan sepertinya tingkat nya sudah naik ke dewa tingkat tinggi dan pembaca jiwa yang sebanding dengan "petarung tingkat utusan". Tapi tidak peduli seberapa kuatnya Luo Feng, untuk membunuh seorang utusan? Itu hampir tidak dapat dipercaya! Kecuali melihatnya sendiri, Liu He sulit mempercayai hal ini.
"Ketua, aku yakin telah melihatnya. Luo Feng telah merubah papan terbangnya menjadi sinar keemasan, yang menembus tubuh Li Yao dan membunuhnya" Liu He berkata.
"Papan terbang? Sinar keemasan?" Hong terdiam sejenak lalu memerintahkan Liu He, "Liu He, bawa Luo Feng kembali dengan segera"
"Baik!" Liu He mematuhi perintah tersebut.
"Dan...pesawat tempurmu pasti merekam pertarungan tadi kan? kirim duplikat filenya kepada ku" perintah Hong.
"Baik" Liu He mematuhi perintahnya.
Di samping Liu He, penyidik dari Dojo Thunder, Amuhan, juga baru selesai melaporkan ke "Dewa Petir".
Liu He dan Amuhan saling menatap dan menoleh ke arah Luo Feng, yang masih melayang di udara. Pintu pesawat sudah terbuka!
"Li Yao telah terbunuh olehku!" Luo Feng menatap langit, pikirannya tampak penuh dengan kebingungan.
s.e.m.e.njak dia menyelesaikan tingkat pertama dari bentuk utama yang pertama dari "papan terbang", Luo Feng belum berlatih penjelajah bintang tingkat satu dengan serius. Walaupun Li Yao telah mencapainya. Luo Feng memiliki keyakinan tinggi bisa membunuh seorang "Li Yao" tanpa menggunakan perlengkapan dewa kegelapan! Tapi, kenyataan dia membunuhnya dengan cepat.
Perasaan Luo Feng penuh dengan kebingungan.
Dia telah menahan kemarahannya terhadap Li Yao sudah sejak lama.
Di saat dia menjadi petarung pemula, Li Yao seperti sebuah gunung besar yang berdiri di jalannya dan memberikan ketakutan kepada dirinya. Selangkah demi selangkah…seiring dengan perkembangannya, ancaman dari Li Yao bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan lagi. Saat ini, kejadian yang terjadi dengan orang tuanya, membuatnya penuh dengan kemarahan dan memutuskan jika Li Yao harus mati di tangannya!
"Luo Feng, apa yang kamu pikirkan?"
"Haha , apakah keberhasilanmu membunuh Li Yao membuatmu bingung?" Liu He berteriak dari pesawat tempur di kejauhan.
"Aku segera kesana" Luo Feng tersenyum dan terbang ke arah Liu He dengan papan terbangnya.
Setelah dia masuk ke pesawat, pintu pesawat tertutup.
"Kembali ke markas besar" perintah Liu He. Pesawat tempur segera berbalik arah dan terbang kembali ke markas besar.
Di pesawat, Luo Feng merasakan tatapan Liu He dan Amuhan berbeda dari sebelumnya. Sambil tertawa Luo Feng pun berkata: "Liu He, kenapa kalian menatapku seperti itu?"
"Kuat, sangat kuat. Untuk bisa membunuh seorang petarung tingkat utusan" Liu He menatap Luo Feng.
"Hebat" kalimat dengan bahasa Cina keluar dari mulut Amuhan, walaupun sedikit salah, dan bahkan dia memberikan jempolnya ke Luo Feng.
"Tadi itu bukan apapa. Li Yao tidak memiliki "perlengkapan dewa kegelapan". Jika dia memiliki perlengkapan dewa kegelapan, maka membunuhnya akan sangat sulit sekali" Luo Feng terlihat tersenyum.
Liu He dan Amuhan diam-diam pun terkejut. Sedikit sekali keberadaan yang bisa melewati tingkat dewa perang di dunia ini? Bahkan utusan lain tidak memiliki catatan membunuh seorang "utusan".
Dan setelah membunuh seorang petarung tingkat utusan, Luo Feng masih dalam keadaan tenang?
Liu He dan Amuhan tampak terkejut dengan ketenangan Luo Feng.
"Membunuh seorang penjelajah bintang tingkat satu?" bahkan Luo Feng pun sedikit terkejut.
Di dunia ini, hal itu merupakan sesuatu yang menakjubkan! Tapi setelah melalui peristiwa di reruntuhan arkeologis #9, Luo Feng tahu, petarung tingkat penjelajah bintang di alam semesta ini bukanlah sesuatu yang sangat hebat, dirinya yang telah menerima peninggalan dari planet Yun Mo, mengetahui jika membunuh seorang penjelajah bintang tingkat satu bukanlah sesuatu yang bisa di banggakan.
Tidak beberapa lama, pesawat tempur mendarat di halaman samping markas besar Dojo of Limits.
Luo Feng, Liu He dan Amuhan memasuki markas besar.
"Semua utusan yang ada di aula perjamuan" ucap Liu He dengan tersenyum, "ke sini"
Di bawah pimpinan Liu He, Luo Feng dan yang lainnya dengan cepat berada di aula perjamuan.
Aula Perjamuan memiliki sebuah pintu besar berwarna Merah Tua. Di samping pintu yang memiliki tinggi 3.6 meter tersebut, dan ukiran yang sangat menakjubkan berdiri dua orang pelayan. Keduanya nya sedikit membungkuk: "Silahkan masuk, ketiga utusan". Setelah berbicara, dia mendorong pintu besar dan berat tersebut. Pintu tersebut dengan lambat terbuka dan suara yang ada di dalam dapat terdengar dengan jelas.
Luo Feng, Liu He dan Amuhan segera memasuki ruangan tersebut.
Saat Luo Feng yang memakai pakaian kasual berwarna hitam memasuki ruangan area perjamuan, seluruh "orang yang melebihi tingkat dewa perang",whoos.h.!.+, memalingkan kepala dan memperhatikannya. Seluruh pandangan mereka tertuju hanya ke satu orang, Luo Feng.
"Hm?" Luo Feng sedikit terkejut.
Lebih dari 30 petarung tingkat penjelajah bintang melihat hanya ke arahnya ?
"Luo Feng"
"Luo Feng"
Vladimir, w.a.n.g Yu, dan penyelidik lainnya dari Dojo of Limits menyambutnya dengan senyum dan penghormatan. Sedangkan untuk utusan lainnya, mereka saling berbicara satu sama lainnya, namun beberapa dari mereka membentuk lingkaran sehingga suara mereka tidak terdengar keluar. Jelas, apapun yang mereka bicarakan bukan sesuatu yang pantas untuk didengar.
"Orang itu masih membutuhkan senjata untuk terbang, yang berarti dia belum menembus tingkatannya. Dia masih berada di tingkat dewa perang tingkat tinggi. Dia, seorang pembaca jiwa yang berada di puncak dewa perang tingkat tinggi", bisa membunuh Li Yao dengan sinar keemasannya"
"Luo Feng pasti memiliki senjata yang sangat spesial"
Para utusan saling berbicara satu sama lainnya dengan tenang.
Sebelumnya, tingkat pencapaian Li Yao mengejutkan semua orang yang ada di aula ini. Banyak utusan yang membicarakan hal itu. Dan setelah mendengar berita Luo Feng telah membunuh Li Yao! Beberapa utusan ingin mengetahui bagaimana itu terjadi. Saat berhadapan dengan 30 utusan yang mengkhawatirkan hal yang sama, maka Hong dan Dewa Petir pun tidak dapat menyembunyikannya.
Jadi, mereka memutuskan untuk memutar video saat Luo Feng membunuh Li Yao.
Hong dan Dewa Petir lebih memilih memutar video tersebut! Seluruh utusan hanya melihat senjata spesial yang melayang di samping Luo Feng berubah menjadi sinar emas dan ditembakkan, menghancurkan Li Yao berkeping keping!
"Senjata Luo Feng terlalu kuat"
"Bukankah dia berada di reruntuhan arkeologis #9 selama satu tahun dan tiga bulan? Dia pasti mendapatkan hadiah istimewa. Dia mungkin mendapatkannya dari reruntuhan itu"
"Orang itu, berada di puncak tingkat dewa perang, dapat mengeluarkan kekuatan yang besar dari senjata ini. Maka jika seorang petarung kuat yang menembus ke "tingkat utusan menggunakannya, maka senjata ini akan menjadi lebih kuat"
Setiap orang selalu menginginkan barang-barang yang bagus. Jika seorang anak kecil memegang bongkahan emas dan berjalan di jalanan, maka akan aneh jika seseorang tidak akan mengambilnya.
Sesuatu hal yang pasti.
Para utusan ini sedikit iri dengan senjata istimewa yang bisa berubah menjadi sinar keemasan, tapi Luo Feng bukanlah anak kecil. Kenyataannya, dia adalah seorang petarung kuat yang bisa membunuh seorang "utusan"! Inilah kenapa para utusan ini masih bisa mengendalikan dirinya sendiri. Tapi, para utusan ini masih memiliki kepercayaan diri, karena kondisi mereka berbeda dengan Li Yao.
Saat Li Yao terbunuh, dia tidak menggunakan perlengkapan dewa kegelapan.
Dan seluruh utusan memiliki perlengkapan dewa kegelapan! Dengan perlengkapan dewa kegelapan, kemampuan pertahanan mereka bisa mencapai lebih dari 10 kali dari keadaan normal.
Luo Feng bersama dengan keempat penyelidik lainnya.
"Kenapa aku merasa beberapa utusan melihatku dengan cara yang aneh" ujar Luo Feng dengan pelan.
"Kamu baru saja membuat peristiwa besar"
Penyelidik w.a.n.g di sampingnya berbicara pelan, " Kamu, seorang pembaca jiwa yang berada di puncak kekuatan tingkat dewa perang, dapat menggunakan senjata untuk membunuh seorang petarung tingkat penjelajah bintang yang sesungguhnya!
Jelas, senjata ini sangatlah kuat. Sekarang katakan padaku....bagaimana para utusan tersebut tidak merasa iri denganmu? Mereka hampir saja tidak bisa menahan diri mereka sendiri. Dan jika ada kesempatan, beberapa dari mereka pasti akan membuat pergerakkan"
Luo Feng tidak dapat menahan tawanya.
Beberapa utusan ?
Dia tidak pernah memperdulikan mereka. Hanya dua orang yang dia tuju di dunia ini—Hong dan Dewa Petir! Untuk yang lainnya, dia tidak begitu memperdulikannya.
Setelah kembali, dia akan memulai "penggabungan 81 jiwa" dan akan menjadi pembaca jiwa dengan tingkat penjelajah bintang tingkat satu!
Pada saat itu….
Para utusan yang berani mengejarnya akan berakhir dengan menyerahkan nyawa mereka! Lagipula , para utusan ini mungkin tidak akan sebodoh itu.
"GEMURUH~~" pintu aula terbuka lagi.
Semua orang memalingkan mukanya.
Pria berjubah hitam "Hong" dan sang biksu "Dewa Petir" berjalan masuk, Hong berada di depan dan Dewa Petir berjalan di belakangnya. Seluruh utusan mendadak diam dan tidak berani untuk bicara lebih lanjut.
"Semuanya"
Mata dari pria berjubah hitam, Hong memperhatikan seluruh orang yang hadir di ruangan itu. Ada tekanan yang tidak terlihat di setiap orang yang membuat mereka tidak memiliki keinginan untuk melawan sedikitpun, "Aku mendengar pembicaraan kalian dengan jelas. Siapa yang menyangka setelah 10 tahun, kalian mulai melupakan mengenai "kasus Yahan""
"k.u.mpulan sampah!" Dewa petir terlihat mencibir di samping Hong.
Wajah dari beberapa utusan menjadi pucat. Peristiwa "Yahan" adalah saat "Hong" menyerang petarung utusan bernama "Yahan" dengan penuh kemarahan di waktu lalu.
Tidak hanya Hong!
Di b.u.mi, tidak hanya Hong, Dewa Petir juga petarung yang telah membunuh seorang "petarung tingkat utusan"! Tentu, hari ini, nama Luo Feng akan menambah daftar nama tersebut. Tapi tidak seperti Luo Feng...Petarung tingkat utusan yang dibunuh oleh Hong dan Dewa Petir adalah petarung yang memiliki perlengkapan dewa kegelapan!
"Aku menciptakan istana Dewa Perang dengan Dewa Petir agar setiap orang dapat berk.u.mpul bersama. Aku ingin para elit bekerja sama untuk tujuan kelangsungan hidup ma.n.u.sia!"
"Persatuan!"
"Kalian harus mengingat satu kata ini! Jika tidak pertarungan antara ma.n.u.sia dan monster akan berakhir dengan kekalahan di pihak ma.n.u.sia" Hong berkata dengan dingin, "Jumlah dari monster di laut melebihi jumlah dari ma.n.u.sia. Mereka juga memiliki monster dengan tingkat kaisar dengan jumlahnya lebih dari ma.n.u.sia, dan mereka mempunyai 2 monster dengan tingkat kaisar yang tertinggi!"
Luo Feng, yang ada di aula perjamuan, terdiam saat dia mendengar ini…..kaisar tertinggi? dan ada dua?
Tapi, utusan yang lain tampak tidak terkejut, mereka sepertinya mengetahui hal ini.
"Persatuan adalah hal yang penting!"
"Aku tidak ingin mendengar hal yang sama persis seperti kejadian Yahan dan Li An Sheng, dan jika terjadi, aku dan Dewa Petir tidak akan keberatan untuk menyingkirkannya. Orang-orang semacam ini hanya akan menghancurkan kehidupan yang lainnya!" Hong, berbicara dengan suara tegas. Tidak ada utusan yang berani berbicara. "Dan untuk Luo Feng, senjata Luo Feng ...bernama papan terbang!"
Beberapa utusan mendengarkan dengan seksama.
"Aku memberikannya kepada Luo Feng" ujar pria berjubah hitam, Hong dengan tegas, "Tentu karena Luo Feng memiliki potensi yang cukup, dan yang lainnya dikarenakan dia memberikan jiwa alam yang dia dapatkan dari pulau berkabut dalam jumlah yang sangat banyak. Itulah alasan kenapa aku memberikannya papan terbang"
"Aku orang yang adil"
"Jika kamu menginginkan sesuatu, kamu harus memberikan sesuatu yang memiliki nilai yang sama"
Hong, melihat ke arah Luo Feng, "Luo Feng ikut aku, yang lainnya silahkan teruskan perjamuannya"
Setelah mengucapkan hal itu, Hong berbalik dan berjalan keluar, sang biksu Dewa Petir mengikutinya. Setelah Luo Feng mendengar perintah itu, dia mengikuti mereka dan meninggalkan aula perjamuan.
GEMURUH~~
Pintu besar di aula perjamuan tertutup kembali. Yang bisa dilakukan oleh para utusan hanyalah bernafas lega. Semuanya saling bertukar pandangan satu sama lain, dengan rasa takut di mata mereka! Hong dan Dewa Petir tidak pernah menunjukkan kemarahan mereka di hadapan para utusan dalam waktu yang sangat lama. Ma.n.u.sia adalah makhluk pelupa. 10 tahun merupakan waktu yang cukup lama bagi mereka untuk melupakan kekejaman dari Hong dan Dewa Petir.
Di peristiwa itu, setiap orang merasa….
Di depan Hong, jiwa mereka tidak ada apapanya! Mereka semua dalam ketakutan, bahkan tidak berani memikirkan yang lainnya.