Sekarang, tidak hanya seluruh sektor Ming-Yue mengenal nama "Luo Feng", hampir seluruh penduduk di sekitar taman Kolam Teratai mengenal nama itu.Taman Kolam Teratai berada tepat di samping sektor Ming-Yue. Tempat itu merupakan fasilitas umum.
Dahulu, karena kebetulan Luo Hua bertemu dengan Nan di taman ini. Taman ini sangat ramai dan juga merupakan tempat utama di mana tersebarnya informasi. Beritberita mengenai Luo Feng sebagian besar menyebar dari sini. Kisah mengenai Luo Feng…..
Yang pertama adalah tentang jet tempur khusus berbentuk segitiga yang terparkir di sektor Ming-Yue. Berdasarkan yang dikatakan orang lain, jet tempur ini dibeli oleh Luo Feng. Orang-orang yang familiar dengan benda semacam itu berkomentar bahwa jet tempur biasa yang digunakan dalam operasi militer berharga lebih dari 1 miliar, dan itu hanya perkiraan saja. Jet tempur dapat melakukan pekerjaan berbahaya di hutan belantara sendirian biasanya berharga lebih dari 10 miliar. Hanya sedikit dewa perang yang dapat membelinya, dan jet tempur ini tampaknya cukup istimewa.
Jadi kemungkinan harganya lebih mahal lagi!
Penduduk dari sektor tetangga berpikir mengenai arti dari "10 miliar dolar Cina" dan mereka semua tidak bisa memikirkannya.
Yang kedua, muncul kisah bahwa Luo Feng menjadi penyelidik kota Jiang-Nan Dojo of Limits! Posisi macam apa ini? Posisi yang bahkan lebih besar dari ketua! Nyaris tidak ada orang lain di kantor pusat Jiang-Nan yang mempunyai otoritas lebih selain dia. Bahkan walikota Jiang-Nan dan tentara biasa harus bersikap sopan kepadanya. Kalian tentu harus menurut dengan orang semacam itu!
Kisah ketiga adalah mengenai dua orang cacat yang terkenal di sektor Ming-Yue. Salah satunya merupakan adik dari petarung genius Luo Feng, "Luo Hua". Karena hubungannya, dia hampir bunuh diri di danau taman Kolam Teratai. Seorang yang cacat mencoba melakukan bunuh diri….. topik ini telah dibicarakan cukup lama oleh orang-orang di taman. Dan orang cacat ini sebenarnya sudah sembuh! Dia menumbuhkan kedua kakinya!
Sedangkan orang cacat lainnya, Zhang Ke. Dia adalah petarung "tingkat dewa perang", cukup dihormati. Namun, banyak orang melihat….. bahwa Zhang Ke, yang pernah kehilangan lengan, sekarang telah memiliki dua lengan yang sempurna. Kemudian, berita menyebar dari sektor Ming-Yue: karena hubungan mereka dengan Luo Feng, kedua orang cacat ini, "Luo Hua" dan "Zhang Ke", mendapatkan beberapa obat yang sangat berharga untuk menyembuhkan kaki dan tangan mereka.
…..
Orang-orang tidak bisa berhenti membicarakan ketiga kisah besar ini.
Tentu saja, banyak orang yang iri dengan orang tua "Zhen Nan". Dulu, orang tua Zhen Nan ikut campur dalam hubungan putrinya yang hampir menyebabkan Luo Hua melakukan bunuh diri... namun sekarang, orang tua Zhen Nan dengan senang menyambut Luo Hua. Menurut cerita, Luo Hua bahkan membeli sebuah vila di sektor itu agar ditempati oleh keluarga Zhen Nan.
Bagian yang luar biasa adalah bahwa orang tua Zhen Nan sebenarnya merupakan orang biasa. Siapa sangka mereka bisa mendapatkan itu semua!
Namun, semua orang tahu bahwa…..
Semua ini berkat orang yang sangat misterius----- Luo Feng! Baru berusia 19 tahun, dan telah berada di posisi puncak dari seluruh kantor pusat Jiang-Nan. Bahkan di seluruh dunia, dia merupakan sosok yang cukup berpengaruh. Banyak orang di sekitar menjadi tertarik setelah mendengar bahwa Luo Feng tampaknya belum memiliki kekasih.
Mendapatkan adiknya Luo Feng saja sudah membawa banyak kebahagiaan.
Jika kalian bisa mendapatkan Luo Feng sendiri, maka beberapa generasi kalian tentu akan bahagia juga.
*****
Sektor Ming-Yue, aula pelatihan di lantai pertama Limit Hall.
Luo Feng, yang menggunakan seragam latihan duduk bersila di papan terbangnya, melayang di udara dengan 12 buah pisau mengelilinginya bagaikan lebah. Pisau itu menari-nari dan terkadang menambah dan mengurangi kecepatan. 12 pisau ini seolah sedang saling bermain ketika mereka saling melewati satu sama lain. Perbedaan 0,01 detik saja dapat membuat pisau-pisau itu bertabrakan.
"Berhasil!" Luo Feng menunjukkan raut wajah bahagia begitu 12 buah pisaunya berhenti dan melayang di udara.
Luo Feng menundukkan kepalanya dan melihat jam tangan komunikasi taktis yang sedang digunakan sebagai stopwatch----- melewati "3.08".
"Lulus!"
"Gambar kedua "Katalog Dewa Surgawi" telah selesai" Luo Feng begitu senang, "Selanjutnya, aku akan berlatih gambar ketiga dari "Katalog Dewa Perang"". Sebenarnya, kekuatan spiritual Luo Feng nyaris tidak cukup untuk menyelesaikan gambar kedua, itulah sebabnya dia menyelesaikannya dalam beberapa hari.
Mulai dari gambar ketiga….. ujian sesungguhnya dimulai.
"Jaring sutra emas!"
Luo Feng melihat sebuah jaring menumpuk di sudut ruangan. Jaring berwarna emas ini, di bawah pengamatan Luo Feng, melayang dan membentang dengan cepat. Gumpalan jaring ini terlihat kecil, namun menjadi benar-benar besar setelah direntangkan di tengah ruang pelatihan. Panjangnya 8,3 meter dan lebarnya 6,1 meter. Jaring ini terbuat dari tali emas padat dengan ketebalan 5 mm.
"Menutupi!" pikir Luo Feng.
Jaring emas seketika turun ke lantai seperti karpet ajaib.
"Tangkap!" jaring emas, bagaikan telapak tangan, segera menutupi mesin penguji kekuatan tinju yang berada di samping.
"Hal yang paling penting saat menggunakan jaring emas adalah kecepatan" pikir Luo Feng, "Jika aku ingin menangkap Li Yao dengan jaring emas, maka aku harus mengendalikannya dengan cepat!". Jelas, kecepatannya mengendalikan jaring emas tidak bisa dibandingkan dengan kecepatannya saat mengendalikan pisau lempar atau pisau dari pesawat tempur. Karena, dibandingkan dengan dua benda tadi, luas permukaannya terlalu besar, membawa daya tahan udara yang begitu besar.
…..
Selama pagi hari, Luo Feng masih berada di lantai pertama Limit Hall dan berlatih di ruang pelatihan pribadinya.
Limit Hall sangat luas dan tidak banyak petarung yang berlatih di sana. Jadi ketua Zhou Zheng Yong dan tiga pemimpin lainnya berinisiatif merombak salah satu ruang pelatihan di lantai pertama Limit Hall kota Yang Zhou. Mereka juga mengirim banyak peralatan untuk membuat ruangan itu coc.o.k digunakan untuk latihan dewa perang.
Dan juga, ruang pelatihan ini menjadi ruang pelatihan pribadi Luo Feng.
"Hey, bu, apakah makanannya siap?" Luo Feng tersenyum saat membuka pintu rumahnya.
"Hampir" di dapur, Gong Xin Lang masak sendiri dengan pembantu yang juga membantunya. Ibunya, Gong Xin Lan tidak memiliki banyak hobi, jadi dia terus-menerus memasak. Dan karena biasanya dia tidak sibuk, dia bermain mahjong dengan ibu rumah tangga lain di sektor itu. Hari-harinya cukup menyenangkan.
Luo Feng melihat ruang keluarga, ayahnya sedang bersandar di sofa sambil menonton berita di TV.
"Kak, kamu pulang" seorang anak laki-laki dan perempuan keluar dari kamar yang berada di samping.
Wajah remaja laki-laki itu terlihat sedikit pucat dan dia tampak kurus. Namun, dia terlihat tampan karena sosoknya yang tinggi. Gadis yang menggenggam tangannya sedikit tersenyum di depan Luo Feng. Keduanya adalah Luo Hua dan Zhen Nan.
"Nan ada di sini" Luo Feng tersenyum sambil mengangguk, "Luo Hua, sebaiknya kamu mengajaknya ke suatu tempat nanti siang"
"Oke, kak" Luo Hua tersenyum sambil mengangguk, "Oh ya, kak, aku memiliki beberapa foto gadis; orang lain menyuruh Zhen Nan memberikannya padamu. Tertarik melihat beberapa? Ada beberapa gadis yang cukup cantik"
Luo Feng terdiam.
"Oh ya" ibunya, Gong Xin Lan menolehkan kepalanya dari dapur dan berteriak, "Feng, saat ibu pergi olahraga di taman tadi pagi, beberapa orang berkata pada ibu hal itu juga. Ibu juga punya beberapa foto gadis yang cerdas. Ibu menyetujui beberapa dari mereka"
Luo Feng memukul kepalanya.
Begitu dia pulang, banyak terjadi hal seperti ini.
"Bu, bukankah sudah aku katakan untuk tidak menyinggung hal seperti ini lagi?" Luo Feng menggelengkan kepalanya dengan wajah cemberut.
"Kak, kamu tidak akan kehilangan apapun hanya dengan mengenal mereka. Beberapa orang bahkan tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan gadis yang cantik. Beberapa gadis ini cukup cerdas. Jika mereka tidak cerdas, mereka tidak akan percaya diri untuk mengirim informasi diri mereka" Luo Hua mengangkat alisnya, "AHH-----", Luo Hua menatap kekasih yang berada di sebelahnya, karena dia baru saja dicubit olehnya.
Luo Feng menggelengkan kepalanya.
"Ibu, Ayah" Luo Feng memalingkan wajahnya, "Aku tidak akan makan malam di rumah, ada yang harus aku lakukan nanti siang"
Pukul 4 sore, Luo Feng mengendarai jet otomatisnya dan menuju sektor kota utama dari kota Yang Zhou.
Setelah memarkirkan jet otomatisnya di atap kantor pusat Dojo of Limits, Luo Feng mengendarai mobil pribadi Dojo of Limits ke bandara.
Di bandara.
Luo Feng mengenakan celana jeans dan kaos berwarna hitam. Namun, dibalik kaosnya ada baju pelindung berwarna hitam, yang berasal dari "Set Dewa Kegelapan". Dan di dalam baju pelindung ini terdapat 365 buah pisau dari papan terbang, yang tersebar di seluruh baju pelindung.
Pertama, membawanya mudah, karena mengenakan baju pelindung ini hampir setara dengan membawa senjata paling kuat milik Luo Feng, "papan terbang. Kedua, mengenai keamanan! Dalam hal pertahanan, set Dewa Kegelapan mungkin kuat, namun menurut buku panduan….. bahan untuk membuat pesawat jet lebih luar biasa dibanding bahan untuk membuat set Dewa Kegelapan!
"Tiba" Luo Feng melihat-lihat.
Di udara, cahaya biru menembus langit begitu sebuah benda tiba. Benda itu pun melayang di atas langit. Benda itu adalah pesawat penumpang yang besar. Pesawat penumpang yang besar itu perlahan turun lalu kemudian berhenti.
HU----
Palka pesawat terbuka dan tangga keluar secara otomatis.
Termasuk Luo Feng, ada enam orang lainnya yang berada di sini untuk menyambut orang-orang yang tiba. Untuk bisa ke tempat di mana pesawat mendarat menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki otoritas. Termasuk Luo Feng, hanya ada enam orang. Sebagian besar orang menyambut kedatangan mereka yang tiba di pintu keluar.
"Xu Xin" Luo Feng mengangkat kepalanya dan melihat ke atas.
Dengan banyak penumpang yang menuruni tangga, salah satunya adalah seorang gadis yang mengenakan kemeja berwarna hijau muda dan celana jeans, yang benar-benar menarik mata Luo Feng. Di balik udara segar musim panas, sosok Xu Xin tampak jelas. Sejak dia masih muda, aura unik Xu Xin membuatnya terlihat lebih menarik.
"Di SMA, Xu Xin seperti tetangga. Saat dia menjadi manajer di bar lantai pertama aliansi HR, dia terlihat seperti pekerja profesional….." harus Luo Feng akui bahwa dia telah tertarik dengan Xu Xin sejak pertama masuk di bangku SMA.
Xu Xin juga melihat ke bawah tangga dan tersenyum saat melihat Luo Feng.
Para penumpang terus menuruni tangga.
Begitu Xu Xin menuruni tangga, dia langsung menuju Luo Feng, dia mempunyai senyum yang cerah: "Dan aku pikir kamu tidak akan datang"
"Kapan aku tidak menepati katkataku" Luo Feng tertawa.
"Xu Xin" terdengar suara dari belakang.
Luo Feng juga menoleh. Seorang pemuda berusia sekitar 20 tahun datang menghampiri. Pakaian dan sepatunya mahal, dan jam tangan di pergelangannya... juga terlihat seperti merek terkenal. Senyumnya menunjukkan bahwa dia orang kelas atas. Luo Feng bertanya kepada Xu Xin: "Keluarga Xu-mu?"
"Tidak juga" Xu Xin berkata pelan.
Remaja itu memandang sekilas Luo Feng. Pakaian Luo Feng terlihat cukup biasa, seperti mahasiswa pada umumnya. Pemuda itu dengan elegan memberikan tangannya lalu tersenyum: "Halo, namaku Sun Chao, aku tidak tahu kalau kamu adalah..."
"Ah, Luo Feng!" terdengar suara yang bahagia.
Luo Feng menoleh dan melihat kakaknya Xu Xin, "Xu Gang", dengan jas sambil berlari dan tersenyum penuh gairah. Setelah melihat pemuda di sebelahnya, dia pun tersenyum, "Siapa sangka aku akan bertemu dengan Luo Feng begitu aku kembali. Haha, ini luar biasa. Ah, Sun Chao, biar aku perkenalkan. Ini adalah kekasihnya adikku, Luo Feng"